Sabtu, 08 Mei 2010

Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 1/9
DATA FLOW DIAGRAM (DFD) /
DIAGRAM ARUS DATA (DAD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem
baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik
dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau
lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile, hard
disk, tape, diskette da lain sebagainya).
DFD merupakan alat yang akan digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang
terstruktur (struktured analisys and design).
DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan
arus data di dalam sistem dengan struktur.
DFD merupakan dokumentasi dadi sistem yang baik.
Tiga alasan yang menyebabkan sebaiknya dilakukan pemodelan sistem, yaitu:
o Dapat melakukan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat
terlalu jauh.
o Mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai dengan resiko
dan biaya minimal.
o Menguji pengertian penganalisa sistem terhadap kebutuhan pemakai dan membantu
pendesain sistem dan pemrogram membangun sistem.
Tetapi ada banyak bentuk model yang dapat digunakan dalam perancangan sistem antara
lain model narasi, model prototype, model grafis dan lain-lain. Dalam hal ini tidak jadi
masalah model mana yang akan digunakan, yang jelas harus mampu merepresentasikan
visualisasi bentuk sistem yang diinginkan pemakai, karena sistem akhir yang dibuat bagi
pemakai akan diturunkan dari model tersebut.
Simbol yang digunakan :
Demarco & Yourdan
Symbols
Keterangan Gane & Sarson
Symbols
External Entity (Kesatuan Luar)
Data Flow
Process (Proses)
Data Store (Simpanan Data)
External Entity (Kesatuan Luar)
Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 2/9
kesatuan diluar sistem yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem,
dapat berupa orang, organisasi, sumber informasi lain atau penerima akhir dari suatu
laporan.
Bentuk dari eksternal entity diantaranya adalah sebagai berikut:
o Suatu kantor, departemen atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar sistem yang
sedang dikembangkan.
o Orang/sekelompok orang di organisasi tetapi di luar sistem yang sedang
dikembangkan
o Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti misalnya
langganan, pemasok, dll.
o Sistem informasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan
o Sumber asli dari suatu transaksi
o Penerima akhir dari suatu laporan yagn dihasilkan oleh sistem
Data Flow (Arus Data)
Disimbolkan dengan anak panah, dimana arus data mengalir diantara proses, simpanan
data. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem
atau hasil dari proses sisem dan dapat berbentuk sebagai berikut :
· Formulir atau dokumen yang digunakan perusahaan
· Laporan tercetak yang dihasilkan sistem
· Output dilayar komputer
· Masukan untuk komputer
· Komunikasi ucapan
· Surat atau memo
· Data yang dibaca atau direkam di file
· Suatu isian yang dicatat pada buku agenda
· Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain
Konsep dari Data Flow :
1. Konsep paket dari data (packet of data)
Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang
sama, maka harus dianggap sebagai suatu arus data tunggal.
2. Konsep arus data menyebar (diverging data flow)
Menunjukkan sejumlah tembusan dari arus data yang sama dari sumber yang
sama ke tujuan yang berbeda.
3. Konsep arus data mengumpul (converging data flow)
Menunjukkan beberapa arus data yang berbeda dari sumber yang berbeda
bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama.
4. Konsep suber dan tujuan arus data
Semua arus data harus dihasilkan dari suatu proses atau menuju ke suatu proses
(dapat salah satu atau kedua-duanya, yaitu berasal dari suatu proses menuju ke
bukan suatu proses atau berasal dari bukan suatu proses menuju ke suatu proses
atau berasal dari suatu proses dan menuju ke suatu proses). Konsep ini penting
karena arus data adalah salah satu dari hasil suatu proses atau akan digunakan
untuk melakukan suatu proses.
 Menggambarkan sebuah garis dengan panah mengarah kedua arah yang
berlawanan dari simpanan data sebagai berikut:
 Menggunakan arus data yang terpisah sebagai berikut:
Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 3/9
Porses
Merupakan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh orang atau mesin komputer,
dimana aliran masuk, ditranformasikan ke aliran data keluar.
Suatu proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi:
1. Identifikasi proses.
Umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan
ditulis pada bagian atas simbol proses.
2. Nama proses.
Menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut.
Data Source (simpanan data)
Bentuk dari penyimpanan data diantaranya adalah sebagai berikut:
• Suatu file atau database di sistem komputer
• Suatu arsip atau catatan manual
• Suatu kotak tempat data di meja seseorang
• Suatu tabel acuan manual
• Suatu agenda atau buku
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggambaran simpanan data (data source) :
1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan data source, karena yang
menggunakan atau merubah data di data source adalah suatu proses.
2. Arus data yang menuju ke data source dari suatu proses menunjukkan proses
update terhadap data yang tersimpan di data source. Update dapat berupa
penambahan atau penyimpanan record atau dokumen baru, penghapusan atau
mengambil dokumen, dan proses pengeditan.
3. Arus data yang berasal dari data source ke suatu proses menunjukkan bahwa
proses tersebut menggunakan data yang ada di data source.
4. Untuk suatu proses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan dan
update data source dapat dipilih dengan menggunakan sebuah garis dengan anak
panah dua arah atau menggunakan dua garis anak panah.
Pedoman Menggambar DFD
1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entities) yang
terlibat di sistem. Misalnya untuk sistem penjualan mempunyai external entities
yang terlibat : Pelanggan, manajer kredit, gudang dan bagian pengiriman.
2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan external entities.
Misal untuk sistem penjualan ini, input/output yang terlibat denga kesatuan luar :
External Entities Input Output
Pelanggan Order pelanggan -
Gudang - Tembusan permintaan
persediaan
Bagian Pengiriman Tembusan jurnal Faktur, tembusan kredit
dan termbusan jurnal
Manajer Kredit - Status piutang
3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram).
Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 4/9
Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan
hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses
tersebut diberi nomor nol.
Aturan-aturan CD :
a. Bila terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran,
diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu kali sehingga mencegah
penggambaran yang terlalu rumit, dengan ditandai secara khusus untuk
menjelaskan bahwa terminator yang dimaksud adalah identik. Tanda dapat
berupa asterisk (*) / tanda kres (#).
b. Bila terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran
yang dimainkan personil tersebut. Alasannya adalah : personil yang
berfungsi untuk melakukan itu dapat berganti, sedangkan CD harus tetap
akurat walaupun personil berganti dan mungkin seorang personil dapat
memiliki lebih dari satu tugas (peran).
c. Karena model ini membedakan sumber (resources) dan pelaku (handler).
Dimana pelaku adalah mekanisme, perangkat, atau media fisik yang
mentransformasikan data ke/dari sistem, sehingga pelaku tidak perlu
digambarkan.
Aliran dalam context diagram memodelkan masukan ke sistem dan keluaran dari
sistem seperti halnya sinyal kontrol yang diterima atau dibuat sistem. Aliran data
hanya digambarkan jika diperlukan untuk mendeteksi kejadian dalam lingkungan
dimana sistem harus memberikan respon atau membutuhkan data untuk
menghasilkan respon. Selain itu, aliran data dibutuhkan untuk menggambarkan
transportasi antara sistem dan terminator. Dengan kata lain aliran data
digambarkan jika data tersebut diperlukan untuk menghasilkan respon pada
kejadian tertentu.
Dalam hal ini kita seharusnya menggambar context diagram dengan asumsi
bahwa masukan disebabkan dan diawali oleh terminator, sedangkan keluaran
disebabkan dan diawali oleh sistem.
Dengan mencegah interaksi yang tidak perlu (extraneous prompts) yang
berorientasi pada implementasi masukan-keluaran dan mengkonsentrasikan
pemodelan pada jaringan aliran data.
Gambar Interaksi yang tidak perlu
Kadang-kadang diperlukan dialog karena terminator tidak tahu sistem
memerlukan masukan atau sistem tidak memberikan keluaran karena tidak tahu
terminator membutuhkannya. Dalam hal ini interaksi menjadi diperlukan dan
diasumsikan menjadi bagian esensi sistem sebagaimana gambar dibawah ini:
Contoh sebuah Context Diagram untuk sistem Penjualan ditunjukan pada gambar
di bawah ini.
Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 5/9
Contoh Gambar Diagram Konteks Sistem Penjualan
4. Gambarlah bagan berjenjang (hirarchy chart) untuk semua proses yang ada di
sistem.
5. Gambarlah sketsa DFD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses di
bagan berjenjang.
Pada gamabr dibawah terdapat simbol baru yaitu : simbol huruf P setelah nomor
proses (untuk contoh ini pada proses nomor 2) merupakan singkatan dari
“Primitive” yang mempunyai arti merupakan proses yang sudah tidak dapat
dipecah lagi.
0
Transaksi
Penjualan
b
Manajer
Kredit
c
Gudang
a
Pelanggan
d
Bag.
Pengiriman
Order
pelanggan
Status piutang
Tembusan permintaan
persediaan
Faktur, tembusan kredit
0
Transaksi
Penjualan
1
Memproses
order
pelanggan
2
Verifikasi
kredit
3
Rekam
transaksi &
posting GL
4
Membuat
laporan
1.1
Cek
pemenuhan
order
1.2
Rekam
back order
1.3
Membuat
order
penjualan
14
Membuat
faktur &
tembusann
ya
3.1
Merekam
transaksi
3.1
Posting
buku besar
4.1
Membuat
laporan
order
penjualan
4.2
Membuat
laporan
penjualan
4.3
Membuat
laporan
back order
Top level
Overview
diagram
(level 0)
Level 1
Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 6/9
6. Gambarlah DFD untuk level-level berikutnya, yaitu level 1 dan seterusnya untuk
tiap-tiap proses yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.
Mengecek Kesalahan Diagram
Sejumlah kesalahan bisa terjadi saat menggambar diagram aliran data. Beberapa
kesalahan yang umunya terjadi adalah:
1. Lupa memasukkan suatu aliran data/mengarahkan kepala anak panah pada arah yang
salah. Contohnya adalah sebuah proses gambaran yang menunjukkan semua aliran
data sebagai masukkan atau sebagai keluaran saja.setiap proses mentransformasikan
data dan harus menerima dan menghasilkan keluaran.
2. Menghubungkan penyimpanan data dan entitas-entitas eksternal secara langsung satu
sama lain. Penyimpanan data-penyimpanan data serta entitas juga tidak perlu
dikoneksikan satu sama lain; penyimpanan data dan entitas eksternal hanya terhubung
dengan suatu pross. Suatu file tidak ditampilkan dengan file yang lain tanpa bantuan
suatu program atau seseorang untuk memindahkan data.
Dua entitas eksternal yang terkoneksi secara langsung menunjukkan bahwa mereka
ingin berkomunikasi satu sama lain. Koneksi ini tidak termasuk dalam diagram aliran
data kecuali bila sistem memfasilitasi komunikasi tersebut. Menghasilkan sebuah
laporan adalah contoh dari jenis komunikasi ini. Sebuah proses masih harus
ditempatkan di antara entitas sehingga menghasilkan laporan.
D7 back-order b
Manajer
Kredit
1
Memproses
order
pelanggan
a
Pelanggan
c
Gudang
d
Pengiriman
Order
Pelanggan
D8 Order pernjualan
Rekam back-order Rekam order penjualan
Tembusan
permintaan
persediaan
Faktur, tembusan
kredit & tembusan
jurnal
2P
Verivikasi
kredit
Order pelanggan
Status piutang
D2 Buku besar
3
Merekam
transaksi &
posting GL
Tembusan jurnal
D1 Pelanggan
Status pelanggan
D3 Piutang dagang
D4 Penjualan
D6 Pelanggan
D5 Transaksi barang
D8 Order pernjualan
Piutang pelanggan
Transaksi Piutang
Detail penjualan
Detail transaksi barang
Barang dijual
Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 7/9
3. Aliran data-aliran data atau proses-proses pemberian label yang tidak tepat.
Periksalah diagram aliran data tersebut untuk memastikan bahwa setiap objek atau
aliran data diberi label yang sesuai. Sebuah proses harus menunjukkan nama sistem
atau menggunakan format kata kerja – kata sifat – kata benda. Masing-masing aliran
data harus bisa digambarkan dengan sebuah kata benda.
Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 8/9
4. Memasukkan lebih dari sembilan proses pada diagram aliran data. Memiliki terlalu
banyak proses yang menciptakan suatu diagram yang kacau akan memusingkan untuk
dibaca sehingga menghalangi komunikasi. Bila melibatkan lebih dari sembilan proses
dalam suatu sistem kelompokkan beberapa proses yang bekerja bersama-sama di
dalam suatu subsistem dan letakkan mereka pada suatu diagram anak.
5. Mengabaikan aliran data. Aliran data pada anak sangat mendetail, sehingga aliran
data linier sangat jarang ditemukan. Contohnya dari gambar di bawah ini, pada proses
menghitung Jumlah Pemotongan Pajak memerlukan Jumlah Tanggungan yang
dimiliki pegawai dan Suku Bunga Pemotongan Pajak sebagai masukan Sama halnya
dengan proses Gaji Bersih
6. Menciptakan analisis yang tidak seimbang. Masing-masing diagram anak harus
memiliki masukan dan aliran data keluaran yang sama seperti proses induk.
Contoh DFD level 0 yang benar dari suatu proses pembayaran gaji
Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 9/9
Gambar Pembuatan CD dan DFD Level